Kamis, 17 Maret 2011

diantara dua pilihan

Silahkan Pilih yang menurut anda bisa rela pergi meninggalkan hidupmu untuk selamanya
Disaat menujuh jam-jam istirahat kelas, dosen mengatakan pada mahasiswa/mahasiswinya:

“Mari kita buat satu permainan, mohon bantu saya sebentar.”

Kemudian salah satu mahasiswi berjalan menuju pelataran papan tulis.

DOSEN: Silahkan tulis 20 nama yang paling dekat dengan anda , pada papan tulis.

Dalam sekejap sudah di tuliskan semuanya oleh mahasiswi tersebut. Ada nama om, tante, nenek, kakek, kakak, adek ayah dan ibu .

DOSEN: Sekarang silahkan coret satu nama diantaranya yang menurut anda paling tidak penting !

Mahasiswi itu lalu mencoret satu nama, nama om dan tantenyanya.

DOSEN: Silahkan coret satu lagi!

Kemudian mahasiswi itu mencoret satu nama nenek dan kakeknya lagi.

DOSEN: Silahkan coret satu lagi !

Mahasiswi itu mencoret lagi satu sampai dua nama dari papan tulis dan seterusnya.

Sampai pada akhirnya diatas papan tulis hanya tersisa tiga nama, yaitu nama orang tuanya , yaitu nama kekasih, ayah dan ibunya

Dalam kelas tiba-tiba terasa begitu sunyi tanpa suara, semua Mahasiswa/mahasiswi tertuju memandang ke arah dosen, dalam pikiran mereka (para mahasiswa/mahasiswi) mengira sudah selesai tidak ada lagi yang harus dipilih oleh mahasiswi itu.

Tiba-tiba dosen memecahkan keheningan dengan berkata, “Silahkan coret satu lagi!”

Dengan pelahan-lahan mahasiswi itu melakukan suatu pilihan yang amat sangat sulit. Dia kemudian mengambil kapur tulis, mencoret nama kekasihnya.

DOSEN: Silahkan coret satu lagi!

Hatinya menjadi binggung. Kemudian ia mengangkat kapur tulis tinggi-tinggi. Lambat laun menetapkan dan mencoret ayahnya. Dalam sekejap waktu, terdengar suara isak tangis, sepertinya sangat sedih.

Setelah suasana tenang, Dosen lalu bertanya, “Orang terkasihmu bukan kekasih mu dan ayahmu? ayahmu adalah orang yang telah membiayai hidup anda dan menjadi pedoman bagi mu. Tapi mengapa anda memilih ibu mu dari pada ayahmu?
Semua teman sekelas mengarah padanya, menunggu apa yang akan di jawabnya.

Setelah agak tenang, kemudian pelahan-lahan ia berkata, “KArena bagi saya Ibu adalah segalanya beliau lah yang menjadikan saya kuat hingga sekarang, beliau yang menjadi ruh dalam kehidupan saya, walaupun berjuta ayah didunia ini saya akan tetap memilih ibu, disaat saya akan menikah beliau lah orang yang  sangat bersedih disaat kita tidak ada disisinya, .”

Note :
Terkadang dalam hidup ini kita sering di hadapkan akan pilihan sulit. Dan kita harus melalui semua itu dengan hati yang lapang. jadi sayangilah hidup dan keluarga anda jangan sampai anda menyesal dan baru melakukan disaat semua yang anda cintai tidak ada lagi bersama anda...........